"Apabila
seekor lalat jatuh ke dalam gelas (air minum), maka celupkanlah lalat
itu lalu angkat (buanglah), karena pada salah satu sayapnya terdapat
penyakit dan pada sayap satunya terdapat obat (penawar) ! "
To the point pada Ulasan :
Sebenarnya jika
membahas hal ini, maka kami akan mendapat banyak cacian dari beberapa
Orang yang 'mempercayai keyakinan tertentu', namun disini kami (Admin,
Kontributor, Moderator dan pihak terkait Indonesian Hoaxes) bersikap
netral. Kami akan debunk berdasarkan kajian ilmiah yang ada. Untuk itu
maafkan kami jika ada kalimat yang menyinggung pihak tertentu, karena
kami tidak bermaksud menghina ataupun memutarbalikkan keyakinan yang
anda miliki.
Berdasarkan narasumber yang kami percaya, kalimat seperti judul diatas
datangnya dari sebuah Kitab Agama tertentu, jadi 'menurut' kami ini
hanyalah tradisi kuno (kehidupan yang dialami pada era pra-modern).
Banyak kalangan yang 'bergelut dibidang sains' berdebat dengan 'orang
yang berdasarkan keyakinan tertentu', lalu muncul sumber-sumber kajian
pribadi dan artikel yang tidak kredibel. Jadi mereka hanya membawa
sejumlah artikel, bukan kajian ilmiah.
Seperti link 2 link diatas, isinya serupa hanya menerangkan bahwa lalat
punya "Antibacterial Genes". Apa itu "Genes" ? Silahkan telusuri di http://en.wikipedia.org/wiki/Gene
Tidak ada kalimat yang menerangkan tentang Antibacterial Substance atau
Antibacterial Compound disana, sehingga tidak diketahui darimana
jalannya Gen bisa menjadi Zat Antibacterial atau 'Penawar'.
Sedang dari Science Direct dijelaskan seperti ini :
"In conclusion, this preliminary investigation has shown that the
secretions from L. sericata larva possess significant antibacterial
activity against a range of Gram-positive microorganisms, including some
clinically important strains of MRSA. The activity/activities in this
secretion were considered to be of low molecular weight, highly stable
and a systemic part of the larva,"
Jadi penelitian ini mengambil sample daripada LARVA LALAT, bukan pada
lalatnya. Seperti kita ketahui, LARVA (Belatung) tidak bisa terbang
sambil menyebarkan penyakit. Tentang larva anda dapat simak disini http://en.wikipedia.org/wiki/Maggot
Sebenarnya tiap tubuh individu punya obat (penawar) terhadap penyakit.
Lalat itu memang punya bakteri, tetapi berbuhung tubuh manusianya kuat
maka Antibodinya akan melawan Bakteri yang ada pada lalat (yang hanya
sedikit). Prinsip kerjanya serupa dengan Suntikan Vaksin yaitu "Virus
yang telah dilemahkan dengan harapan Tubuh akan memproduksi Antibodi
yang berguna melawan bibit penyakit tersebut.
Jadi sangat tidak mungkin jika salah satu Sayap Lalat memiliki penawar
racun. Logikanya, coba saja jika tubuh Anda dalam keadaan lemah, lalu
memakan lalat (atau sekedar minuman bersinggungan dengan lalat),
otomatis penyakit diare akan menyiksa Anda.
Sebenarnya sih kami (Indonesian Hoaxes) tidak punya apapun (againts your
belief), nah masalahnya saat mencoba mencari pembenaran melalui sains,
karena dalam sains kita mempertanyakan semuanya, semuanya, dan semuanya.
Saat seseorang ingin mencocok-cocokkan, maka dari seorang Saintis yang
berpikir Skeptis akan bertanya terus, yang akhirnya orang tersebut akan
merasa keyakinannya diserang. Misalnya nih pada judul di atas, dikatakan
bukan hanya lalat mengandung bakteri serta anti-bakterinya tapi di sana
dikatakan jelas juga bahwa sayap yang satu mempunyai penyakit dan sayap
yang satu mempunyai obatnya, nah bagi seseorang seperti kami, yang
tidak mempunyai kepercayaan yang hanya mengandalkan 'yakin, pastilah
akan bertanya lagi. Sayap mana yang punya penyakitnya? kiri? kanan?
Sayap mana mempunyai obatnya? kiri? kanan?
Ingat juga Judul tersebut mensyaratkan 1 sayap, hanya dan hanya
mempunyai penyakitnya tanpa obatnya dan 1 sayap lagi, hanya dan hanya
mempunyai obatnya tanpa penyakitnya. Seakan-akan lalat tersebut pegang
racun di sayap satunya dan penawar di sayap lainnya, ini adalah sesuatu
yang bagi kami sulit diterima oleh akal sehat. Percayalah tidak akan ada
obat di sayap lalat.
Apa benar Anti Bacterial Element itu ada di Sayap Lalat?
Kkarena berdasarkan (yang katanya) penelitian ternyata metode Ekstraksi
Element tersebut bukan dengan cara mengambilnya dari sayap lalat, namun
dari Larva Lalat.
Karena teks adalah ucapan, teks bukan hipotesa dari ilmu pengetahuan
(walaupun mungkin bisa mendorong kita untuk menjadikannya hipotesa
dengan tujuan membuktikan kebenaran teks tersebut). Sesuatu yang
diucapkan dengan romantisme, dan berbunga-bunga demi kemudahan diterima
oleh masyarakat. Dan hal tersebut jauh berbeda dengan konsep penyampaian
dalam ilmu pengetahuan. Makanya, kita tidak akan bisa membandingkannya
dengan ilmu pengetahuan. Dan membuktikan kebenaran mutlak dari ucapan
tersebut (yang sayangnya, dari apa yang tersurat dari ucapan tersebut
adalah salah. Tapi dari apa yang tersirat dari ucapan tersebut, ucapan
tersebut juga tidak sepenuhnya salah).
Kalau kita bicara mengenai apa benar Anti Bacterial Element tersebut
berada di sayap. Sayangnya, saat ini hasil penelitian yang ada baru
menunjukkan kalau Ekstraksi Elemen tersebut tidak dilakukan di Sayap
Lalat. Buat umat beragama, selama kita belum bisa menunjukkan bukti
Ekstraksi Anti Bacterial Element tersebut dilakukan pada sayap lalat,
mari kita hadapi kenyataan bahwa ucapan tentang sayap lalat belum bisa
dibuktikan kebenarannya. Kalau tidak terima, ya mari kita buktikan
sama-sama dengan cara melakukan Ekstraksi Anti Bacterial Element
tersebut dari Sayap Lalat, atau setidaknya kita tunjukkan artikel ilmiah
yang menunjukkan hal tersebut (setidaknya ucapan tentang lalat yang
masuk ke dalam minuman juga belum sepenuhnya terbukti salah). Bukankah
sikap ini juga yang membuat ilmu pengetahuan berkembang dengan baik di
era modern ini?
Kami hanya membenahi teori yang salah saja. Secara logika, tidak akan
ada lalat yang 'landing' menggunakan sayap, tetapi memakai kedua
kakinya. Nah, kaki lalat itu lah yang membawa seluruh bakteri dari
berbagai tempat (sampah, tinja, dsb). Beda, jika lalat itu masuk kedalam
air minuman, itu bukan hinggap, tetapi 'kecebur'. Sayap lalat jika
sudah basah, tidak akan bisa terbang (mohon dicermati kalimat ini).
Perhatikan juga Structure Anatomy dari Lalat.
Banyak fakta mengenai lalat yang kami peroleh, ini sebagai penambah wawasan kita :
1. Kuman-kuman penyakit itu ada di permukaan tubuh lalat, terutama
kakinya karena lalat suka hinggap di tempat kotor, bukan di
sayapnya.
2. Fenoma hewan menyebabkan sakit tapi dilain sisi mengandung Obat
adalah hal yang biasa terjadi pada banyak hewan. Sehingga tidak ada
yang istimewa dalam hal ini. Contohnya Ular kobra, komodo, bahkan ada
penelitian cacing pita pada Babi untuk dikembangkan menjadi Obat
Diare Kronik (kalo yang terakhir ini pasti ditentang plus
minta bukti dll di Indonesia).
3. Kalaupun lalat mengandung Antibiotik, itupun harus dilakukan Ekstrak
Secara Kimia, tidak dicelupkan seperti ramuan obat tiongkok.
4. Terkait poin No.3, dan merupakan poin yang utama, sebenarnya tidak
nyambung sama sekali dengan judul pada artikel ini, karena
disana tidak disebutkan sama sekali kalau lalat itu mengandung Obat utk
berbagai macam penyakit. Hanya terdapat Penawar bagi
penyakit yang disebarkan lalat itu sendiri.
Ingat, lalat itu menyebarkan berbagai macam penyakit, antara lain : Myiasis, Dysentry, Typhoid, Bartonellosis, Leprosy, dsb. Nah, Obat dari penyakit ini tidak terdapat pada lalat. Referensi kami : library.thinkquest.org/C0117442/html/diseases.html
Jika judul artikel ini terkait isi dari salah satu kitab atau buku, ini
hanyalah termasuk "terobosan" pada jamannya, tapi bukan berarti
sertamerta sesuai dengan sains, kami setuju kalau dalam melihat sains
harus secara Objektif dan tanggalkan dahulu semua keyakinan anda.
Sehubungan dengan ulasan ini, kami menemukan artikel dari Yemenpost, dan ini yang kami dapatkan :
1. Dalil mengungkapkan secara gamblang, bahwa 1 sayap isinya penyakit 1
sayap lain isinya obat, dan dicelupkan ke minuman. Tidak ada kata-kata
Harafiah disini, sudah jelas. semua penyakit yang dibawa lalat dapat
disembuhkan dengan dicelupkan ke minuman sayap yg berisi 'obat' (harap
dibaca kembali poin 1 ini).
2. Cerita yang sumbernya tidak jelas. Memang ada penelitian terhadap
lalat, tapi secara keseluruhan. Orang yang menggembar-gemborkan cerita
ini akan menambah dan membumbui kalimat, serta membuat kesimpulan
sendiri dengan mencocok-cocokkan penelitian.
Ini adalah kalimat yang paling Absurd :
"Again, many scientists agree that flies carry lots of diseases but
never get infected because of the antimicrobial defenses found in one of
their wings,"
Tidak ada bukti bahwa peneliti setuju Mikroba ada di Sayap. Lagipula,
Antimikroba ada diluar tubuh lalat, Mikroba yang ada didalam tubuh lalat
yang banyak, dan terutama di bagian kaki, saat lalat hinggap.
3. Tidak ada satupun link yang kredibel membahas penelitian tentang
Sayap Lalat ini (Obat hanya ada di salah satu sayap, kumannya di sayap
yg lain).
4. Seharusnya kalaupun Dalil itu benar, maka ilmuan yg mempercayainya Sudah memenangkan Nobel.
Lalat adalah salah satu Vektor Flu Burung. Sampe sekarang ilmuwan luar
masih kesulitan untuk Curenya, seharusnya sudah ada ilmuwan yang meraih
nobel dengan hanya 1 kalimat :
"Celupkan lah lalat yang terjangkit Flu burung ke minuman, dan minum, sembuh deh dijamin,"
Penelitian yang super mudah adalah :
Celupkan lalat di air lalu amati airnya dengan Mikroskop. Tapi anehnya
penelitian supermudah ini perlu sampai melibatkan 3 orang peneliti muda
(seperti yang dilansir berbagai media).
Dari berbagai media (yang katanya meneliti), dinyatakan Bakteri yg dia
sebut obat itu adalah Actinomyces. Dan ternyata bakteri ini adalah
penyakit Menular. Silahkan simak dihttp://en.wikipedia.org/wiki/Actinomycosis
"Actinomycosis is an infectious bacterial disease caused by Actinomyces
species such as Actinomyces israelii or A. gerencseriae. It can also be
caused by Propionibacterium propionicus, and the condition is likely to
be polymicrobial aerobic anaerobic infection. Actinomyces are known for
causing disease in humans,"
Dan yang terpenting ini adalah backteri Anaerob :
"Actinomyces are facultatively anaerobic or strictly anaerobic,"
Kalau anda belajar di SMP, guru biologi bilang 'bakteri anaerob itu
malah mati kalo di tempat kaya akan oksigen, dengan kata lain bagaimana
dia hinggap dan bisa hidup di sayap lalat?
"An anaerobic organism or anaerobe is any organism that does not require
oxygen for growth. It could possibly react negatively and may even die
if oxygen is present,"
Apakah lalat mampu memproduksi Antibacteral di tubuhnya?
Tidak, lalat memiliki Bakteri Myroides Odoratimimus di dalam tubuhnya
dan bakteri ini memiliki sifat anti terhadap beberapa jenis bakteri lain
dan jelas hal ini bukan Zat Anti Bacterial.
Dari seluruh sumber yang memberitakan Klaim, TIDAK ADA LINK JURNAL
ILMIAH ATAS PENELITIAN TERSEBUT. Kita tidak perlu sekedar nama peneliti,
dalam suatu karya ilmiah yang diminta hanya sekedar Tesis dan bukan
Wawancara.
Jika mengekstraksi Antibiotik yang ada di lalat untuk memperoleh obat
hanya dengan cara dicelupkan. Ilmuwan manapun tidak akan
merekomendasikannya.
Setelah lelah mengulas tetang hal diatas, kami sajikan juga tentang apa itu Lalat dan Fakta-fakta penting mengenai lalat.
LALAT
Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo
Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo
Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat berantena pendek,
sedangkan nyamuk berantena panjang.
Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil
yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sangat
mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat
terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa
jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa
jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea , memiliki organ pendengaran
yang sangat canggih.
Lalat sering hidup di antara manusia dan sebagian jenis dapat
menyebabkan penyakit yang serius. Lalat disebut penyebar penyakit yang
sangat serius karena setiap lalat hinggap di suatu tempat, kurang lebih
125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut. Lalat dapat menularkan
secara mekanis penyakit seperti thypus, cholera, cacing dan penyakit
perut lainnya.
Tempat berkembangbiak (breeding site) dari lalat adalah tempat-tempat
yang kotor seperti kotoran manusia/hewan dan sampah dari sisa makanan,
sisa daging, sisa ikan ataupun sisa sayuran yang membusuk.
FAKTA TENTANG LALAT
* Penciuman lalat dapat mencapai jarak sejauh 2 Km. berarti bangunan anda menjadi serangan potensial lalat dengan jarak 16 Km.
* 1 lalat dapat membawa 200 jenis bakteri yang berbeda.
Jika seekor lalat menyimpan satu bakteri diatas puding telur, pada akhir
24 jam satu baketri itu akan berkembang menjadi 280.000.000.000.000,
bakteri yang lebih dari cukup untuk menyebabkan keracunan makanan.
* Jika lalat makan, lalat memuntahkan suatu enzim yang disebut volidrop,
bersama-sama dengan isi perutnya untuk melunakkan makanan.
* Untuk setiap lalat yang terlihat diperkirakan ada 19 lalat lagi yang tidak kelihatan.
* Saat lalat hinggap di makanan, lalat menularkan penyakit yang
berbahaya seperti keracunan, typhus, hepatitis (kerusakan hati) dll.
* Anda tidak akan pernah tau apakah makanan atau minuman anda telah
dihinggapi oleh lalat, karena itulah lalat menjadi bahaya yang harus di
waspadai
Kita perlu untuk bersifat kritis terhadap sesuatu yang disampaikan atas
nama Agama. Tapi "kritis" bukan berarti bersifat untuk main protes dan
tidak mau terima. Tapi "Kritis" dalam artian mempelajari dan memahami
dengan baik.
Karena di dalam segala sesuatu yang disampaikan dalam agama, pasti
mengandung kebenaran. Cuman sebesar apa kebenaran itu, tergantung
kemauan dan keinginan kita untuk benar-benar memahaminya. Sekali lagi,
disini kami hanya menyajikan ulasan fakta yang logis, tidak untuk
menyalahkan siapapun dan apapun, karena seluruh admin dari Indonesian
Hoaxes adalah orang dari seluruh golongan (Teis, Ateis, Agnostik, Pakar
Agama, Pakar Medis, Pakar Teknologi, Pakar Antivirus, dan lain
sebagainya). Semoga menambah wawasan kita semua.
Sumber : Dari berbagai sumber.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/11/04/mvokmr-dakwah-islam-dan-seekor-lalat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar