Sabtu, 02 Januari 2016

Ketahui Sedikit Tentang Filsafat Timur

1. TIMUR DAN BARAT
Filsafat Timur selalu dipadankan dengan filsafat Barat. Secara geografis atau topologis, filsafat Timur adalah filsafat berpikir yang pada umumnya berlaku atau dihidupi oleh orang-orang dari belahan Timur globe ini; bagaimana mereka melihat dan memahami realitas di sekitarnya. Sedangkan filsafat Barat pada umumnya berlaku dan dihidupi oleh orang-orang yang hidup di belahan dunia Barat, termasuk seluruh Eropa daratan, Asia Barat, dunia Anglo-Saxon (Inggris, Irlandia, Scotlandia, USA dan Canada). Dalam filsafat ini kita melihat pelbagai pandangan dan pemahaman orang-orang Barat tentang dunia dan realitas hidup mereka.
Kalau kita mau meneropong pandangan-pandangan atau pola berpikir dan pola tingkah-laku orang-orang di belahan dunia Timur maka kita juga akan menemukan pelbagai macam filsafat karena dunia Timur sendiri terdiri dari sekian banyak bangsa, negara, kelompok etnis, kebudayaan dan peradaban yang berbeda. Karena perbedaan-perbedaan dalam kebudayaan dan peradaban ini kita juga akan menemukan perbedaan dalam pelbagai sistem, nilai, ciri dan karakter, bahasa, kebiasaan dan tingkah laku. Ini amat jelas diperlihatkan dalam variasi cara pandang dan cara berpikir, penampilan dan sikap hidup serta motivasi hidup manusia dari pelbagai suku dan bangsa, demikian pula agama dan aliran-aliran kepercayaan yang berbeda.
2. MAKNA PERBEDAAN BARAT DAN TIMUR
Sebagai manusia, makhluk berpikir, kita semua adalah sama. Semua manusia memiliki harkat dan martabat yang sama. Semua manusia memiliki rasa harga diri yang sama. Namun perbedaan kita terletak pada pola pikir dan pola pandang kita terhadap dunia yang menurunkan pelbagai macam perbedaan lain baik yang secara transparan, yang dapat dilihat dan dibaca maupun secara tersembunyi dan tidak kelihatan.
Untuk dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang filsafat Timur maka baiklah dibuat pemetaan mengenai pelbagai soal yang dibahas dalam wilayah filsafat Timur. Dalam bahasan ini kita akan lebih memusatkan perhatian pada kebudayaan-kebudayaan besar yang diambil sebagai pusat peradaban dunia seperti Cina – India, Jepang, dan sebagainya. Peradaban Cina melahirkan paham-paham Budhisme yang sudah agak lebih berkembang karena pertemuannya dengan peradaban dan kebudayaan-kebudayaan setempat. Peradaban ini juga menurunkan aliran filsafat utama seperti Confucianisme dan Taoisme. Kebudayaan dan peradaban India melahirkan Hinduisme dan Budhisme pada tahap perdana. Dari peradaban seperti ini lahirlah banyak penemuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan para pemikir serta pertapa-pertapa besar. Kebudayaan dan peradaban Jepang menampilkan Shintoisme dan Zen Budhisme serta kepercayaan-kepercayaan lain dalam persentuhan antara kebudayaan asli dengan perkembangan-perkembangan Budhisme.
Secara khusus kita juga akan melihat filsafat Nusantara yang membentang dari ujung Barat sampai ujung Timur kepulauan Nusantara ini. Kita melihat bagaimana orang-orang Indonesia dengan variasi kebudayaan dan peradaban memandang dan memahami realitas hidupnya; bagaimana dia hidup dan memandang kosmos, diri dan sesamanya manusia, dan Tuhan atau Wujud Tertinggi yang dianggapnya sebagai Yang Mutlak. Bagaimana pola sikap dan tingkah hidup yang dibentuk berdasarkan pandangan mereka tentang realitas hidup mereka.
3. PERBEDAAN FAHAM BARAT DAN TIMUR
Untuk dapat melihat perbedaan-perbedaan antara manusia-manusia Barat dan Timur kita perlu mengenal ciri-ciri utama dari masing-masingnya.
• Belahan dunia Timur terdiri dari banyak negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar sejalan dengan angka kelahiran yang masih tinggi di banyak negara. Banyak penduduknya masih diklasifikasi sebagai kaum miskin dan masih hidup di bawah taraf manusiawi. Sejalan dengan kepadatan penduduk dan kemiskinan kita masih dapat menemukan pelbagai gejala lemah lainnya sebagai turunan dari ciri pokok di atas.
• Berbeda dengan manusia Barat yang lebih aktip, manusia Timur lebih bersikap pasip. Ini dapat dicerna dalam ajaran-ajaran pokok misalnya penghormataan terhadap kosmos, alam semesta, Konfucianisme, Taoisme, Buddhisme, dll.
• Di dunia Timur penekanan utama lebih diberikan kepada karya intuisi dan perasaan (mempertemukan akal budi dengan intuisi, inteligensia dengan perasaan), juga penekanan lebih pada hidup batiniah, spiritual dan mistis. Atas dasar ini tujuan belajar bagi orang Timur adalah lebih untuk mencapai kebijaksanaan dan kebaikan hidup (harmoni dengan kosmos) daripada penyebaran pengetahuan dan informasi, sebagai akibat dari penekanan pada akal budi dan karya intelek sebagaimana di dunia Barat. Penekanan hanya pada akal budi di dunia Barat menjadi dasar penguasaan manusia atas alam dunia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, kapitalisme, penemuan-penemuan dunia baru dan imperialisme. Pengetahuan dan informasi sungguh mendapat perhatian dan penyebarannya pun mendapat tempat utama.
• Di dunia Barat alam dunia dilihat sebagai objek dan lapangan kerja, dan manusia harus menguasainya demi kepentingannya sendiri. Di dunia Timur, manusia dilihat sebagai bagian utuh dari alam dan oleh karena itu penekanan lebih diberikan kepada etika harmoni dalam hidup setiap orang. Dengan kata lain kalau di dunia Barat orang lebih berpegang pada prinsip “berbuat lebih penting daripada sekadar hadir dan ada” (to do is more important than to be), di dunia Timur orang lebih mengutamakan “ada dan kehadiran daripada apa yang seseorang perbuat” (to be is more important than to do). Karena itu orang Timur kurang suka adanya pertentangan, konflik dan kompetisi; tidak biasa masuk dalam konflik frontal dengan orang lain dan pelbagai sikap dan kesulitan atau keuntungan psikologis lain yang berakar dari sini.
4. FILSAFAT BERPIKIR ORANG TIMUR 
 
“Berpikir” dalam arti aktip berarti mengonfrontasikan diri dengan dunia di luar diri kita. Oleh karena itu filsafat berpikir orang Timur haruslah dilihat dalam jalur bagaimana orang-orang Timur melihat alam dunianya; bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dan sesama dan bagaimana mereka melihat dan percaya serta menggantungkan seluruh diri mereka pada suatu wujud ilahi yang dianggap menjadi pencipta atau pendasar dan penyelenggara segala sesuatu.. Dari perspektif ini alam filsafat Timur itu bersifat sangat human dan religius. Paham-paham religius kosmis sungguh menguasai seluruh tata kehidupan seorang Timur. Karena itu pendekatan emosional-spiritual jauh lebih kuat dibandingkan dengan pendekatan rasional-teoretis seperti di dunia Barat. Justru di dunia Timur paham-paham kosmis dan kosmogonis amat kuat berikut paham-paham religius seperti apa yang kita temukan dalam Hinduisme, Buddhisme, Konfusianisme, Taoisme, agama-agama arkhais, aliran kebatinan, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar